LAPORAN
HASIL BIMBINGAN KONSELING
PADA SISWA SD N 4 SINGINGI HILIR
1.
IDENTITAS SISWA
Nama
: Nisa puspita sari
TTL :
Kuansing,24 juni 2007
Jenis
kelamin :
Perempuan
Agama :
Islam
Umur : 8 tahun
Cita-cita : guru
Tinggi/beratbadan : 135/23
Alamat
sekolah : SD N 014 SINGINGI
HILIR
Kelas : 3 SD
Anak
ke : 3 (dari 3
bersaudara)
Nama
orangtua
Ayah : Marsiman
Ibu : Astuti
Pekerjaan
orangtua
Ayah : Tani
Ibu : IRT
Alamat : Jl. Merdeka, des.
Sukamaju, kec.Singingi Hilir, kab.Kuantan Singingi
1.
Diagnosis Masalah
Nisa merupakan salah satu anak yang
tidak terlalu aktif dalam kelas. Masalah yang di hadapi oleh Nisa yaitu kurangnya
minat pada diri Nisa untuk belajar dan lebih suka bermain, karena menganggap
bahwa belajar merupakan kegiatan yang tidak menarik. Selain itu, Nisa lambat
belajarnya dikarenakan kecerdasannya kurang maksudnya ketika guru menjelaskan
dia memperhatikan dan pada saat gurunya memberikan tugas maka dia tidak mampu
mengerjakan. Kesulitan memahami pembelajaran terutama dalam pelajaran
matematika. Ketika di telusuri bahwa ternyata memang Nisa kesulitan dalam
memahami materi matematika yang di berikan oleh guru dan kurang mampunya
mengerjakan soal-soal atau tugas-tugas yang diberikan oleh mata pelajaran
matematika. Orang tua Nisa menjelaskan bahwa pada saat Nisa mengerjakan soal
matematika dia selalu kesulitan dan lama kelamaan dia akan menangis.
2.
Prognosis Masalah ( Solusi )
Untuk
mengatasi masalah – masalah yang dialami oleh Nisa maka yang berperan dalam
menyelesaikan atau mengatasinya bukan hanya guru BK saja melainkan harus
berkomunikasi atau bekerjasama dengan orang tua siswa. Dengan adanya kerjasama
antara guru BK dan orang tua maka anak dapat terkontrol tingkahlakunya, baik di
sekolah maupun di rumah dan dapat lebih cepat merubah atau menyelesaikan
masalah yang di alami Nisa.
Cara
mengatasi rasa malas dan sulitnya memahami pelajaran yang di berikan oleh guru:
¨ Menanamkan
dan menjelaskan pentingnya belajar sejak dini kepada anak dengan menggunakan
bahasa yang mudah di mengerti oleh anak sehingga anak dapat termotifasi untuk
belajar.
¨ Menjadikan
belajar sebagai rutinitas sehari-hari sehingga anak terbiasa dalam belajar
¨ Menegakkan
kedisiplinan. Jika anak sudah mulai meninggalkan rutinitas maka di beri sangsi
tapi tidak berupa fisik melainkan berupa konsekuensi-konsekwensi sehingga anak
jera untuk melanggarnya lagi
¨ Sebisa
mungkin saat anak sedang belajar di temani dan di beri pertanyaan-pertanyaan
yang menyangkut tentang materi yang di berikan atau yang di ajarkan di sekolah.
Ketika anak bisa menjawab maka berilah pujian karena anak suka mendapat pujian
dari orang lain.
¨ Menciptakan
suasana belajar yang baik dan nyaman. Diusahakan ketika anak sedang belajar
orangtua jangan menghidupkan TV karena anak akan terganggu dan anak akan malas
belajar jika sudah melihat atau menonton tv.
¨ Belajar
dengan bermain. Dengan menggunakan cara ini maka anak tidak bosan dalam
melakukan rutinitas belajar dan sekaligus membuat anak memahami pelajaran
dengan mudah. Contohnya pelajaran tentang nilai tempat atau tingkatan tempat
dengan menggunakan uang dari nominal terkecil sampai terbesar. Hal ini dapat di
lakukan di rumah.
¨ Memberikan kesempatan kepada anak untuk duduk di depan atau dekat
dengan guru agar perhatian guru tidak terlepas dari anak tersebut.
¨ Memberikan kesempatan kepada anak untuk mencoba menyelesaikan tugas yang
di pandu oleh guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar