Sabtu, 23 Januari 2016


Tugas                                                                                      Dosenpengampu
STR                                                                                         Dra.Nursal.M,Si


KEANEKARAGAM  PAKU-PAKUAN DI KAWASAN ARBORETUM UNIVERSITAS RIAU




Oleh:
Emy saputri
1405111620



PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIFERSITAS RIAU
2015







1.     Angiopteris avecta
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Divisi: Pteridophyta (paku-pakuan)
Kelas: Marattiopsida
Ordo: Marattiales
Famili: Marattiaceae
Genus: Angiopteris
Spesies: Angiopteris avecta

Pada umumnya akar paku-pakuan adalah serabut yang bercabang-cabang secara dikotom, tetapi ada pula yang bercabang monopodial atau tidak bercabang. Akar Angiopteris evecta berupa akar rimpang pendek, berdaging, besar, tegak, membentuk rumpun sampai tinggi 1 m dan diameter 0,5-1 m. Angiopteris evecta merupakan tumbuhan paku terestrial yang sangat besar dengan morfologi batang tegak dan kokoh. Angiopteras evecta berdaun majemuk ganda 2 dan tersusun rapat di ujung akar rimpang, bagian pangkal membengkak dengan sepasang stipula yang bentuknya membundar. Majemuk ganda 2, permukaan atas hijau gelap, permukaan bawah lebih terang. Tangkai anak daun membesar di bagian pangkal. Anak daun jorong-lanset, tangkai bergerigi dangkal, tulang daun tunggal/bercabang.


2.      Asplenium nidus
                 Kingdom      : Plantae
                Division : Pteridophyta
                Class : Polypodiopsida
                Ordo : Polypodiales
                Family : Aspleniaceae
                Genus : Asplenium
                Species : Asplenium nidus

     Terestrial, paku epifit pada pohon tinggi, Tumbuh tersebar di seluruh kawasan yang diamati mulai 1.060-1.240 m dpl. Tumbuh epifit di batang pohon yang telah ditebang sampai di ranting pohon besar. Secara umum tumbuhan ini banyak ditemukan baik di dataran rendah maupun daerah pegunungan sampai ketinggian 2.500 m dpl., sering menumpang di batang pohon tinggi, dan menyukai daerah yang agak lembab dan tahan terhadap sinar matahari langsung. Tanaman ini tersebar di seluruh daerah tropis.

3.      Stenochlaena palustris
Kingdom      Plantae
Division       Traeophyta
Class         Polypodiopsida
Order         Polypodiales
Family       Blechnacea
Genus        Stenochlaena
Species     Stenochlaena palustris
Stenochlaena merupakan tumbuhan paku epifit; dengan rhizome yang memanjat, berwarna hijau, terdapat sisik pada ujungnya, bentuknya tidak dorsoventral; sisiknya peltatus, dengan tepi yang tidak rata, Stipe tidak digabung dengan rachis. Frond berupa pinnatus sederhana, sehingga frond dimorphic. Pinnae lateral digabung ke rachis, frond yang steril sering berada pada tepi; dan yang fertile lebih sering pada hampir linear dengan spora yang menutupi permukaan bawah, bersifat coriaceous; vena membentuk costal areolar, dan vena yang lain bebas. Ini merupakan genus tropisdari empat spesies dari afrika ke Polynesia.    

4.     Gleichenia linearis
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
     Divisi: Pteridophyta (paku-pakuan)
     Kelas: Gleicheniopsida
     Sub Kelas: Gleicheniatae
     Ordo: Gleicheniales
     Famili:
Gleicheniaceae
     Genus:
Gleichenia
     Spesies: Gleichenia linearis
Paku Andam (Gleichenia lineari)

         Tumbuh melilit dan bercabang seperti garpu , Tumbuh hingga 2.800 mdpl,  Tinggi mencapai 3 – 10 kaki, Akar rimpang yang tumbuh di dekat permukaan tanah keluar batang yang keras yang  tumbuh keatas. Nama ilmiah Gleichenia linearis dan nama lain dari tanaman ini yaitu Paku Rasam, Suku gleicheniaceae. Andam merupakan jenis Pteridophyta (paku-pakuan) besar yang biasa tumbuh pada tebing-tebing di tepi jalan di pegunungan. Andam banyak tumbuh di tempat-tempat teduh, lembab, dan subur di daerah tropis dan subtropis. Tingginya dapat mencapai 3 – 10 kaki. Paku-pakuan ini tumbuh melilit dan bercabang seperti garpu. Akar rimpangnya tumbuh di dekat permukaan tanah dan keluar batang keras yang tumbuh keatas. Tumbuhan ini mudah dikenal karena peletakan daunnya yang menyirip berjajar dua dan tangkainya bercabang mendua (dikotom). Pada permukaan bawah daunnya terdapat stomata atau bintil-bintil yang berfungsi sebagai alat pernapasan.


5.     Cyathea  Sp
Kingdom  ;Plantae
Divis          ; Pteridophyta
Classles     :Ptosporongiopsida
Subclass    : Leptosporongiopsidae
Ordo          : Filicales
Famili        :Cyatheaceae
Genus        : Cyathea
Spesies      : Syathea sp

banyak dijumpai di daerah tropika dan sub tropika. Paku ini mempunyai akar berserabut dan dilindungi kaliptra. Paku ini mempunyai batang yang kuat, maka sering digunakan sebagai bahan bagunan.Tinggi batang dapat mencapai 15 meter dengan diameter antara 25-50 cm. pada paku tiang (Alsopila sp. dan Cyathea sp.). Batang tersebut kebanyakan berupa akar tongkat (Rhizoma). Tipe berkas pembuluh angkut batang sama dengan akar, yaitu tipe konsentris. Daun besar dan panjangnya dapat sampai beberapa meter, biasanya berupa daun majemuk menyirip ganda.Sporangium terdapat didalam sorus yang terletak di permukaan bawah daun.Sorus berbentuk bola, termasuk tipe gradatae, tetapi beberapa jenis menunjukkan peralihan tipe mixtae.Sorus dapat dilindungi oleh indusium atau tidak.


Tugas                                                                                                                 
Bimbingan konseling                                                              



LAPORAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SISWA SD N 4 SUKAMAJU



Oleh:
Emy Saputri
1405111620









PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2016





LAPORAN HASIL BIMBINGAN KONSELING
PADA SISWA SD N 4 SINGINGI HILIR

1.      IDENTITAS SISWA

Nama                           : Nisa puspita sari
TTL                             : Kuansing,24 juni 2007
Jenis kelamin               : Perempuan
Agama                         : Islam
Umur                           : 8 tahun
Cita-cita                      : guru
Tinggi/beratbadan       : 135/23
Alamat sekolah           : SD N 014 SINGINGI HILIR
Kelas                           : 3 SD
Anak ke                       : 3 (dari 3 bersaudara)
Nama orangtua           
Ayah                           : Marsiman
Ibu                               : Astuti
Pekerjaan orangtua
Ayah                           : Tani
Ibu                               : IRT
Alamat                        : Jl. Merdeka, des. Sukamaju, kec.Singingi Hilir, kab.Kuantan Singingi






1.      Diagnosis Masalah
Nisa merupakan salah satu anak yang tidak terlalu aktif dalam kelas. Masalah yang di hadapi oleh Nisa yaitu kurangnya minat pada diri Nisa untuk belajar dan lebih suka bermain, karena menganggap bahwa belajar merupakan kegiatan yang tidak menarik. Selain itu, Nisa lambat belajarnya dikarenakan kecerdasannya kurang maksudnya ketika guru menjelaskan dia memperhatikan dan pada saat gurunya memberikan tugas maka dia tidak mampu mengerjakan. Kesulitan memahami pembelajaran terutama dalam pelajaran matematika. Ketika di telusuri bahwa ternyata memang Nisa kesulitan dalam memahami materi matematika yang di berikan oleh guru dan kurang mampunya mengerjakan soal-soal atau tugas-tugas yang diberikan oleh mata pelajaran matematika. Orang tua Nisa menjelaskan bahwa pada saat Nisa mengerjakan soal matematika dia selalu kesulitan dan lama kelamaan dia akan menangis.

2.       Prognosis Masalah ( Solusi )

Untuk mengatasi masalah – masalah yang dialami oleh Nisa maka yang berperan dalam menyelesaikan atau mengatasinya bukan hanya guru BK saja melainkan harus berkomunikasi atau bekerjasama dengan orang tua siswa. Dengan adanya kerjasama antara guru BK dan orang tua maka anak dapat terkontrol tingkahlakunya, baik di sekolah maupun di rumah dan dapat lebih cepat merubah atau menyelesaikan masalah yang di alami Nisa.  


Cara mengatasi rasa malas dan sulitnya memahami pelajaran yang di berikan oleh guru:
¨      Menanamkan dan menjelaskan pentingnya belajar sejak dini kepada anak dengan menggunakan bahasa yang mudah di mengerti oleh anak sehingga anak dapat termotifasi untuk belajar.
¨      Menjadikan belajar sebagai rutinitas sehari-hari sehingga anak terbiasa dalam belajar
¨      Menegakkan kedisiplinan. Jika anak sudah mulai meninggalkan rutinitas maka di beri sangsi tapi tidak berupa fisik melainkan berupa konsekuensi-konsekwensi sehingga anak jera untuk melanggarnya lagi
¨      Sebisa mungkin saat anak sedang belajar di temani dan di beri pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut tentang materi yang di berikan atau yang di ajarkan di sekolah. Ketika anak bisa menjawab maka berilah pujian karena anak suka mendapat pujian dari orang lain.
¨      Menciptakan suasana belajar yang baik dan nyaman. Diusahakan ketika anak sedang belajar orangtua jangan menghidupkan TV karena anak akan terganggu dan anak akan malas belajar jika sudah melihat atau menonton tv.
¨      Belajar dengan bermain. Dengan menggunakan cara ini maka anak tidak bosan dalam melakukan rutinitas belajar dan sekaligus membuat anak memahami pelajaran dengan mudah. Contohnya pelajaran tentang nilai tempat atau tingkatan tempat dengan menggunakan uang dari nominal terkecil sampai terbesar. Hal ini dapat di lakukan di rumah.
¨      Memberikan kesempatan kepada anak untuk duduk di depan atau dekat dengan  guru agar perhatian  guru tidak terlepas dari anak tersebut.
¨      Memberikan kesempatan kepada anak untuk mencoba menyelesaikan tugas yang di pandu oleh guru.